Wednesday 27 April 2016

PERANAN TIK DALAM BIDANG PERTANIAN



TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM BIDANG PERTANIAN


A.    Peranan
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar lagi.
Selain memberikan informasi, teknologi informasi juga dapat membantu jalannya penyuluhan pertanian. Karena pada zaman sekarang tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan teknologi walaupun teknologi hanya sekedar mencari informasi untuk diri sendiri ataupun mencari informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani, aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga menimbulkan kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.
Kita perlu menentukan prioritas penerapan TIK di bidang pertanian agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan di bidang pertanian.
Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku pertanian serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta pertimbangan efektivitas dan efisiensi penyeberluasan informasi, salah satu solusi ditawarkan dalam rangka mengatasi persoalan transfer teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan information and communication technologies (ICTs) yang untuk penyuluhan pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang merupakan penggunaan jaringan on-line, computer dan digital interactive multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan akses informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga penelitian maupun maupun di universitas serta para manajer penyuluhan. Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan pertanian saat ini juga menggunakan multiple information system bagi masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi rumah tangga pedesaan.
Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian yang semakin advance dan membantu petugas penyuluhan pertanian dengan memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak atau otoritas terkait.

B.     Manfaat dan Keuntungan
Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengacu  pada penggunaan peralatan elektronik (terutama komputer) untuk memproses suatu kegiatan tertentu. TIK mempunyai kontribusi yang potensial untuk berperan dalam mencapai manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan yang signifikan. Di Indonesia, bidang teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari enam  bidang fokus utama pengembangan iptek (Ristek 2005), yaitu:
1) Ketahanan pangan,
2) Sumber energi baru dan terbarukan,
3) Teknologi dan manajemen transportasi,
4) Teknologi informasi dan komunikasi,
5) teknologi pertahanan, dan
6) teknologi kesehatan dan obat-obatan. Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini.
Dalam menghadapi era globalisasi pembangunan  pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari pengaruh pesatnya perkembangan iptek termasuk  perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan TIK di bidang  pertanian sering disebut dengan istilah  electronic Agriculture  (e-Agriculture).
Selain e-Agriculture, dalam bidang pertanian terdapat pula istilah  electronic Agribusiness  (e-Agribusiness) istilah ini mengacu pada kegiatan bisnis di pertanian (agribisnis) seperti  pemasaran hasil-hasil pertanian yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satu contohnya pemanfaatan e-Commerce untuk bertransaksi hasil-hasil produksi di bidang  pertanian. Selain e-Agriculture, dalam bidang pertanian terdapat pula istilah  electronic Agribusiness
 (e-Agribusiness) istilah ini mengacu pada kegiatan bisnis di pertanian (agribisnis) seperti  pemasaran hasil-hasil pertanian yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satu contohnya pemanfaatan e-Commerce untuk bertransaksi hasil-hasil produksi di bidang  pertanian
        Petani dapat memperoleh penetahuan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian
        Petani dapat memperoleh informasi dengan cepat tentang tata cara menangani hama/kerusakan tanaman
        Petani dapat memperluas pemasan hasil pertanian lewat internet

C.     Dampak Negatif dan Positif
Dampak Positif
-          Para petani dapat sering dengan petani lain tentang pertanian.
-          Dapat menemukan cara-cara baru dalam pertanian
-          Dapat memperluas ilmu pengetahuan bagi para petani
-          Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi.
Dampak Negatif
-          Petani hanya bisa mengandalkan teori saja
-          Petani malas bekerja sebab selalu ada pemecahan masalah dalam pertanian


D.    Contoh
Contoh konkret manfaat TIK menunjang pertanian adalah kasus di negara bagian Maharashtra, India. Pemerintah negara bagian itu berencana menghubungkan 40.000 desa dengan agronet, yaitu suatu paket piranti lunak yang khusus dirancang untuk para petani 4an bertujuan mensuplai informasi-informasi mutakhir tentang pertanian. Misalnya, di sejumlah daerah di India berkali-kali terjadi semua petani panen tomat pada waktu yang bersamaan, sehingga menjatuhkan harga jual tomat di pasaran. Kemudian, ketika tomat sulit diperoleh dan harga melonjak, para petani tidak punya tomat lagi untuk dijual.
Sekarang, mereka memanfaatkan jaringan telecentre untuk mengoordinasikan penanaman, agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur, dan harga-harga juga normal. Informasi pertanian dihubungkan dari kantor pusat ke komputer-komputer di telecentre. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tak dapat segera dilayani para petugas pertanian di telecentre, maka seorang teknisi akan mengisi form pertanyaan online dan mengirimkannya melalui modem ke kantor pusat. Spesialis-spesialis yang lebih berpengalaman dan lebih ahli akan mengusahakan dan mengoordinasi jawaban-jawabannya, yang biasanya terkirim kembali ke telecentre dalam waktu 24 jam.

No comments:

Post a Comment

JANG ARI

Comments system

[blogger][disqus][facebook]